kudhana file's

Budaya Claim dan Jembatan Suramadu

Posted by Kudhana pada Juni 11, 2009

kalau melihat judul diatas mungkin kita berpikir kok ndak ada hubungannya ya ……………….., memang sebenarnya tidak ada hubungan secara langsung antara budaya claim dengan jembatan suramadu ini. Di kehidupan kita sehari – hari sudah jamak kalau kita melakukan Claim (kamus inggris: tuntutan, menyatakan) untuk segala sesuatu yang menjadi hak kita, misalnya kita harus membayar biaya pengobatan kita yang pada akhirnya kuitansi yang kita dapatkan akan kita “claim” ke kantor tempat kita bekerja, atau kalau kita membeli barang ataupun jasa, tetapi kita tidak puas dengannya maka kita pun akan melakukan claim ke pihak penyedia barang & jasa tersebut. Begitu pula jika kita melihat tayangan iklan politik di televisi – televisi akhir -akhir ini  yang meng”claim” bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan masalah (pangan, energi, tenga kerja, bencana alam) di bumi Indonesia ini adalah karena campur tangannya, seakan – akan ingin menyatakan kepada permisanya bahwa tanpanya tidak akan ada keberhasilan di dalam penyelesaian masalah yang timbul, meskipun sebenarnya banyak sekali “invisible hand” dan tangan – tangan lain yang secara bekerja sama ikut membantu menyelesaikan masalah yang timbul. Ironis memang kenapa hanya keberhasilan saja yang menjadi ajang rebutan claim para elit politik di dalam iklan tersebut, bagaimana dengan ketidak berhasilan yang telah di capai, kita ambil contoh penyelesaian masalah lumpur lapindo yang sudah lebih dari 3 tahun tidak ada penyelesaian, yang pada akhirnya hanya menimbulkan kesengsaraan yang berkesimbangunan bagi ribuan orang  korbannya, apakah ada elit politik yang berani mengclaim bahwa kegagalan tersebut juga hasil dari jerih payah dan campur tangan mereka ? saya pikir kok belum ada yang berani.  apakah dengan merebutkan keberhasilan “semu” tersebut maka dengan serta merta akan membantu mendongkrak popularitas ? jawabannya adalah mungkin, mungkin ya mungkin tidak. Ya jika iklan claim tersebut di konsumsi oleh kalangan kecil yang merasa terbantu (baca:diuntungkan), dan tidak bagi sebagian besar kalangan yang belum mearasakan hasilnya.

Terlepas dari semua itu kemarin secara resmi Jembatan Suramadu mulai dioperasikan, jembatan ini  menjadi salah satu ikon untuk mendongkrak popularitas bangsa yang sedikit sudah mulai tidak populer dikarenakan banyaknya permasalahan yang timbul. Jembatan dengan total panjang kurang lebih 5,348 km ini di bangun melintasi selat madura yang menghubungkan surabaya dengan bangkalan di pulau madura. Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, bahkan di perkirakan terpanjang di asia tenggara ini telah menghabiskan dana sekitar Rp 4,5 trilliun rupiah. Proyek yang sudah sejak lama dicita – citakan oleh Presiden RI pertama, IR Soekarno ini baru dimulai tahun 2003 dan memakan waktu hampir 6 tahun masa mengerjaannya, dimana proyek tersebut baru dapat diselesaikan pada tahun 2009 ini. Yah memang jembatan ini patut kita banggakan karena kita bisa mengclaim jembatan ini sebagai milik kita tanpa harus takut berebut claim dengan “orang/negara lain”, 100% milik Indonesia. Entah siapa lagi di kemudian hari yang akan mengclaim bahwa jembatan suramadu ini merupakan salah  satu sumbangan idenya yang berhasil membawa kemakmuran di dalam kehidupan masyarakat. Ayo ayo ayo buruan claim suramadu sebelum didahului orang lain.

Kita tunggu saja  …………………………..

Tinggalkan komentar